f

Rabu, 15 Agts 2018
Berita Bimas Islam - dibaca: 833 kali.

[ Perbedaan Hari Idul Adha 1439H di Indonesia dan Arab Saudi Saudi ]

Kupang, be Master News (Bidang Haji dan Bimas Islam) - Pemerintah Indonesia menetapkan 1 Dzulhijjah bertepatan 13 Agustus 2018 M. Sementara Arab Saudi menetapkannya bertepatan 12 Agustus 2018 M.
 
Artinya, Hari Idul Adha 1439H di Indonesia berbeda dengan di Saudi. Kalau di Saudi bertepatan 21 Agustus,  di Indonesia 22 Agustus. Sementara wukuf di Arafah akan berlangsung pada 20 Agustus 2018.
 
"Terjadinya perbedaan Idul Adha 1439 H antara Indonesia dan Arab Saudi karena perbedaan mathla` (tempat terbitnya bulan baru atau hilal)," terang Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Juraidi di Jakarta, Senin (13/08).
 
Hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru) pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam.
 
Penentuan awal bulan menjadi sangat signifikan untuk bulan-bulan yang berkaitan dengan ibadah dalam agama Islam, seperti bulan Ramadhan (yakni umat Islam menjalankan puasa ramadan sebulan penuh), Syawal (yakni umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri), serta Dzulhijjah (dimana terdapat tanggal yang berkaitan dengan ibadah Haji dan Hari Raya Idul Adha).
 
Di Indonesia, Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Hisab Rukyat (BHR) melakukan kegiatan rukyat (pengamatan visibilitas hilal), dan dilanjutkan dengan Sidang Itsbat yang dihadiri Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Duta Besar negara sahabat, utusan dari Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama. Dari Sidang Isbat tersebut memutuskan apakah pada malam tersebut telah memasuki bulan (kalender) baru, atau menggenapkan bulan berjalan menjadi 30 hari.
 
Musyawarah Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), merupakan metode yang dipakai secara resmi untuk penentuan awal bulan Hijriyah pada Kalender Resmi Pemerintah Indonesia
 
Dalam metode MABIMS, awal bulan (kalender) Hijriyah terjadi jika, pertama Pada saat Matahari terbenam, ketinggian (altitude) Bulan di atas cakrawala minimum 2 deriajat. Dan kedua,  sudut elongasi (jarak lengkung) Bulan-Matahari minimum 3 derajat, atau pada saat bulan terbenam, usia Bulan minimum 8 jam, dihitung sejak ijtimak.
 
Sebagian umat Islam berpendapat bahwa untuk menentukan awal bulan, adalah harus dengan benar-benar melakukan pengamatan hilal secara langsung. Sebagian yang lain berpendapat bahwa penentuan awal bulan cukup dengan melakukan hisab (perhitungan matematis/astronomis), tanpa harus benar-benar mengamati hilal. Keduanya mengklaim memiliki dasar yang kuat.
 
Begitu juga dalam penentuan awal bulan di setiap negara berbeda-beda. Dalam hal ini Arab Saudi, yang menjadi tempat pelaksanaan wukuf di Arafah. Sudah menjadi pengetahuan umum di masyarakat, bahwa puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijjah ketika para jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di Arafah.
 
Metode penetapan awal bulan Arab Saudi tidak lepas dari sistem kalender yang  dipedomani oleh mereka, yaitu “Kalender Ummul Qura”, sebuah sistem yang juga dipedomani oleh banyak negara di kawasan jazirah arab, seperti Bahrain, Qatar, dan juga Mesir. Termasuk pula komunitas muslim di beberapa negara yang mayoritas non musim, serta komunitas mesjid yang dana pembangunannya dibiayai oleh Arab Saudi. Namun, perlu dipahami juga bahwa pemerintah Arab Saudi tidak menggunakan Kalender Ummul Qura sebagai acuan, melainkan menggunakan hasil rukyat.

Menurut Juraidi,  posisi geografis Indonesia di sebelah timur Arab Saudi. Secara waktu, matahari terbenam lebih dulu di Indonesia. "Posisi hilal akhir Dzulqa`dah 1439H di Indonesia masih berada di bawah ufuk, sehingga tidak bisa dirukyat (dilihat)," ujar Juraidi. 
 
"Berdasarkan  data hisab, posisi hilal akhir Dzulqa`dah 1439H di Indonesia berkisar antara minus 1 derajat 43 menit sampai 0 derajat 14 menit," sambungnya. Untuk itu, lanjut Juraidi, bulan Dzulqa`dah digenapkan 30 hari sehingga 1 Dzulhijjah bertepatan 13 Agustus 2018.
 
Lantas,  bagaimana posisi hilal saat terbenamnya matahari di Arab Saudi?  Juraidi menjelaskan bahwa matahari di Saudi terbenam sekitar empat jam lebih lambat di banding Indonesia. 
 
"Saat matahari terbenam di Saudi, posisi hilal sudah berada di atas ufuk. Berdasarkan data hisab,  posisi hilal sekitar 2 derajat 37 menit," tuturnya. 
 
"Hasil sidang di Saudi lalu menetapkan hilal bisa dirukyat sehingga 1 Dzulhijjah bertepatan 12 Agustus 2018," tandasnya. 
 
Kepada umat Islam di Indonesia yang akan menjalankan puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah, Juraidi mengimbau agar tidak perlu bimbang untuk melaksanakannya sesuai ketetapan pemerintah Indonesia. Sebab,  waktu puasa dan shalat ditetapkan secara lokal berdasakan kondisi negara masing-masing.

 

Sumber : https://bimasislam.kemenag.go.id

Bagikan Berita ini

 




Stylish Tabbed Navigation Demo

» Sekjen Lantik 10.300 PPPK Kemenag Hasil Optimalisasi.
» Pengukuhan Pengurus Wilayah Majelis Dai Kebangsaan Provinsi NTT.
» Raker Bersama DPR, Pemerintah Usulkan BPIH 2024 Rp105 Juta.
» Jawa Timur Sabet Juara Umum STQH Nasional ke-27 Jambi.
» Lampaui Target, 2,9 Juta Produk Sudah Bersertifikat Halal.
» Siap-siap, Manasik Haji 2024 Diisi Juga Latihan Fisik.
» Jika Tidak Penuhi Istithaah Kesehatan, Keberangkatan Jemaah Haji Bisa Mundur Tahun Berikutnya.
» Kemenag Ajak Jurnalis Edukasi Jemaah Haji Terkait Istithaah Sejak Dini.
» Dirjen PHU: Istithaah Kesehatan Sejak Dini untuk Kenyamanan Ibadah Haji.
» 5 Peserta NTT Telah Tampil Pada STQH Nasional XXVII di Jambi.

» Kiat Menumbuhkan Kasih Sayang.
» Syekh Ali Jum`ah: Rasulullah Tidak Memerintahkan Kita Mendirikan Khilafah untuk Kedua Kalinya.
» Kisah Orang Badui Lari dari Shalat Jamaah Karena Imamnya Kelamaan.
» Sejarah Awal Mula Adzan.
» Sebelum Dibayar, Hutang Dibawa Mati.
» Puasa Arafah Penghapus Dosa.
» Larangan Membocorkan Rahasia.
» Ini Amalan yang Paling Dicintai Allah.
» Peringatan Rasul terhadap Orang yang Shalat Terburu-Buru.
» Mukmin Adalah Orang yang Ramah.

Layanan HAJI
» Pendaftaran Haji
» Penundaan Berangkat Haji
» Percepatan Berangkat Haji
» Penggabungan Mahram dan Pendamping Haji
» Pembatalan Berangkat Haji
» Penyewaan Gedung Asrama Haji
» Cek Estimasi Keberangkatan.

Layanan Bimas Islam
» Rekomendasi Nikah
» Pendaftaran Nikah
» Akad Nikah
» Pencatatan Nikah
» Penerbitan Duplikat Akta Nikah
» Legalisasi Duplikat Akta Nikah
» RUJUK
» Rekomendasi Pendirian Masjid
» Rekomendasi Bantuan Rehabilitasi Masjid/ Musala