f

Selasa, 04 Okt 2016
Berita Bimas Islam - dibaca: 1184 kali.

[ Mulai dari Mimpi, Guru Madrasah Ini Racik Ramuan Obat Diabetes Berijin BPPOM ]

Kupang, be Master News (Bidang Haji dan Bimas Islam) - Nama aslinya Muhammad Nuh, namun tercatat di KTP dengan nama M. Nur. Lelaki asli Bireun Aceh ini mengaku sebagai penemu sekaligus peracik obat diabetes bernama “Alfa Zatin”. Nur mengklaim, obat dalam bentuk serbuk hasil karyanya cukup mujarrab untuk mengobati penyakit gula darah, dan juga beberapa jenis penyakit lainnya.  

"Kalau ada yang sakit diabetes, silahkan minum obat ini. Insya allah sembuh. Kalau tidak sembuh, saya siap dimaki-maki dan silahkan tulis besar-besar di koran kalau obat Alfa Zatin pendusta. Namun pengguna harus jujur, obatnya diminum dengan benar." Tegas M. Nur kepada bimasislam dengan berapi-api di sela-sela kesibukannya mengurus sertifikasi halal di Halal Center, Banda Aceh.  

Guru bahasa Inggris di salah satu madrasah pada Kabupaten Bireun, Aceh, ini mengaku mendapatkan “info gaib” tentang bahan-bahan obat yang dia racik melalui mimpi-mimpinya selama 8 (delapan) bulan. Jumlah bahan nabati yang dijadikan komposisi obat ini sebanyak 12 jenis, mulai dari kencur, daun pandan, jahe, pohon pinang, kencur, sere, dan lain-lain.  

“Bahan-bahan yang saya racik didapat dari mimpi-mimpi saya selama delapan bulan. Kalau saya tidak katakan ini, bisa-bisa saya disambar petir”, katanya sambil terkekeh.  

Lebih lanjut dia mengatakan, nama obat ini juga didapatkan dari mimpi yang pada awalnya tidak dimengerti artinya. Namun, setelah ditanyakan kepada orang yang mengerti, ternyata artinya seriba zat.    

“Awalnya saya tidak mengerti apa arti dari Alfa Zatin itu. Setelah saya tanyakan kepada Kepala Balai Diklat Kemenag Provinsi Aceh ternyata artinya seriba zat”, tukasnya.  

Saat ditanya soal mimpi-mimpi itu, lelaki setengah baya ini mengaku bahwa mimpi yang bagus dapat diperoleh dengan cara-cara tertentu. Menurutnya, sebelum tidur dia membaca apa yang disebutnya “ayat Musa”, yaitu QS: Al-Baqarah: 87 sebanyak 20 kali.   Tentang prosesnya mengurus ijin BPPOM terhadap obatnya, Nur mengaku cukup melelahkan dan memakan waktu cukup lama, yaitu sekitar sekitar tiga tahun. Namun, meski berliku, pihaknya merasakan puas karena apa yang diperolehnya dapat diwariskan kepada anak-anak atau cucunya nanti.  

“Ngurus ijin obat ini sangat melelahkan. Beberapa kali ditolak, bahkan diremehkan orang lain. Saya ini lulusan perguruan tinggi yang tidak ada hubungannya dengan dunia medis. Sekolah saya IPS, saat kuliah jurusan Tadris English (TEN) IAIN Ar-Raniri Aceh. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia kesehatan. Saya juga tidak pernah magang di industri farmasi atau semacamnya. Namun demikian, saat kuliah dulu saya sering menerjemahkan buku-buku medis berbahasa Inggris. Atas latar belakang ini, banyak orang yang menyarankan saya untuk berhenti, bahkan menolak. Tapi saya jalan terus dan akhirnya berhasil,” tegasnya dengan nada bangga.  

Di awal-awal meracik obat, Nur melengkapi dengan bahan-bahan bacaan (referensi) di perpustakaan untuk mengkonfirmasi info-info spiritual yang diperoleh melalui mimpi-mimpinya. Salah satu buku yang dibaca adalah karya Yohanna Sihombing, serta beberapa buku tentang pengobatan Madura. Setelah dirinya yakin akan sebuah komposisi yang sempurna untuk dijadikan obat diabetes kemudian diujicobakan kepada orang lain yang memiliki penyakit gula darah dan hasilnya mujarrab.   Ditanya tentang motivasi membuat obat tersebut, Nur teringat sebuah hadits Nabi bahwa “sayangilah penduduk bumi niscaya penduduk langit pun akan menyayangi kalian” setelah melihat beberapa orang dekatnya sakit gula darah, seperti ibunya, adik kandungnya, dan beberapa teman dekatnya. Dengan usahanya yang tak kenal lelah, akhirnya obat dengan merk Alfa Zatin dapat ijin BPPOM tangal 20 Mei 2016 dan pada tanggal 12 Juni 2016 diedarkan secara resmi. Saat ini sedang dalam proses pengurusan setifikasi halal di Halal Center MPU, Aceh.

 

Sumber : http://bimasislam.kemenag.go.id/

Bagikan Berita ini

 




Stylish Tabbed Navigation Demo

» Sekjen Lantik 10.300 PPPK Kemenag Hasil Optimalisasi.
» Pengukuhan Pengurus Wilayah Majelis Dai Kebangsaan Provinsi NTT.
» Raker Bersama DPR, Pemerintah Usulkan BPIH 2024 Rp105 Juta.
» Jawa Timur Sabet Juara Umum STQH Nasional ke-27 Jambi.
» Lampaui Target, 2,9 Juta Produk Sudah Bersertifikat Halal.
» Siap-siap, Manasik Haji 2024 Diisi Juga Latihan Fisik.
» Jika Tidak Penuhi Istithaah Kesehatan, Keberangkatan Jemaah Haji Bisa Mundur Tahun Berikutnya.
» Kemenag Ajak Jurnalis Edukasi Jemaah Haji Terkait Istithaah Sejak Dini.
» Dirjen PHU: Istithaah Kesehatan Sejak Dini untuk Kenyamanan Ibadah Haji.
» 5 Peserta NTT Telah Tampil Pada STQH Nasional XXVII di Jambi.

» Kiat Menumbuhkan Kasih Sayang.
» Syekh Ali Jum`ah: Rasulullah Tidak Memerintahkan Kita Mendirikan Khilafah untuk Kedua Kalinya.
» Kisah Orang Badui Lari dari Shalat Jamaah Karena Imamnya Kelamaan.
» Sejarah Awal Mula Adzan.
» Sebelum Dibayar, Hutang Dibawa Mati.
» Puasa Arafah Penghapus Dosa.
» Larangan Membocorkan Rahasia.
» Ini Amalan yang Paling Dicintai Allah.
» Peringatan Rasul terhadap Orang yang Shalat Terburu-Buru.
» Mukmin Adalah Orang yang Ramah.

Layanan HAJI
» Pendaftaran Haji
» Penundaan Berangkat Haji
» Percepatan Berangkat Haji
» Penggabungan Mahram dan Pendamping Haji
» Pembatalan Berangkat Haji
» Penyewaan Gedung Asrama Haji
» Cek Estimasi Keberangkatan.

Layanan Bimas Islam
» Rekomendasi Nikah
» Pendaftaran Nikah
» Akad Nikah
» Pencatatan Nikah
» Penerbitan Duplikat Akta Nikah
» Legalisasi Duplikat Akta Nikah
» RUJUK
» Rekomendasi Pendirian Masjid
» Rekomendasi Bantuan Rehabilitasi Masjid/ Musala