f

Kamis, 13 Apr 2023
Berita Kemenag Pusat - dibaca: 212 kali.

[ Hindari Dehidrasi, Ini Cara Minum Air bagi Jemaah Haji ]

Musim haji 2023 bertepatan dengan cuaca panas menyengat. Diperkirakan hawa panas bisa mencapai 48 derajat celsius, bahkan lebih. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo, menjelaskan, yang harus dilakukan oleh jemaah haji maupun petugas haji adalah memperbanyak minum air. 

Tapi, kata Liliek Marhaendro, dalam mengonsumsi air, ada caranya atau teknik khusus. "Ada caranya, tekniknya, yaitu satu menit satu teguk. Dalam satu jam bisa 200 mililiter air," katanya di hadapan peserta Bimtek PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa malam (11/4/2023). 

Menurutnya, teknik seperti itu penting. Karena jika langsung minum air dalam jumlah banyak, di Masjid Nabawi Madinah dan Masjidilharam Makkah, toilet jaraknya jauh. "Kalau minumnya langsung banyak, berpotensi selalu ingin ke belakang, ke toilet, padahal jauh. Makanya, per teguk tapi sering," tambahnya. 

Ditambahkan, saat puncak haji yakni prosesi di Arafah, Muzdalifah dan Mina, biasanya jumlah jemaah haji yang menunggal mengalami peningkatan. 

Ada beberapa faktor yang memperngaruhi, di antaranya ancaman suhu panas atau tinggi ditambah dengan aktivitas yang begitu padat. Faktor selanjutnya, yakni kerentanan kesehatan pada jemaah haji, karena haji 2023 jumlah lansia lebih dari 67 ribu atau sepertiga dari jumlah total jemaah. Selain itu juga terdapat ancaman kekambuhan penyakit yang dipicu oleh kelelahan dan kondisi fisik yang menurun. 

Dari berbagai kerentanan tersebut, dibutuhkan kampanye petugas haji kepada jemaah haji 2023 di antaranya minum tak menunggu haus atau jangan sampai kehausan, minum obat teratur bagi jemaah haji risti dan memiliki komorbid.  

Liliek mengatakan, sebagai puncak haji, kegiatan di Armuzna seharusnya para jemaah haji 2023 mengatur tenaga atay energinya. Misalnya, saat di Makkah sebelum ke Armuzna, jemaah haji harus menghemat energi dengan mengurangi ibadah-ibadah sunah. Apalagi berdasarkan data, dari total jumlah jemaah haji, 30 persen mandiri dalam beribadah dan sisanya 70 persen memiliki risiko kesehatan.

 

Sumber: https://haji.kemenag.go.id/

Bagikan Berita ini

 




Stylish Tabbed Navigation Demo

» Sekjen Lantik 10.300 PPPK Kemenag Hasil Optimalisasi.
» Pengukuhan Pengurus Wilayah Majelis Dai Kebangsaan Provinsi NTT.
» Raker Bersama DPR, Pemerintah Usulkan BPIH 2024 Rp105 Juta.
» Jawa Timur Sabet Juara Umum STQH Nasional ke-27 Jambi.
» Lampaui Target, 2,9 Juta Produk Sudah Bersertifikat Halal.
» Siap-siap, Manasik Haji 2024 Diisi Juga Latihan Fisik.
» Jika Tidak Penuhi Istithaah Kesehatan, Keberangkatan Jemaah Haji Bisa Mundur Tahun Berikutnya.
» Kemenag Ajak Jurnalis Edukasi Jemaah Haji Terkait Istithaah Sejak Dini.
» Dirjen PHU: Istithaah Kesehatan Sejak Dini untuk Kenyamanan Ibadah Haji.
» 5 Peserta NTT Telah Tampil Pada STQH Nasional XXVII di Jambi.

» Kiat Menumbuhkan Kasih Sayang.
» Syekh Ali Jum`ah: Rasulullah Tidak Memerintahkan Kita Mendirikan Khilafah untuk Kedua Kalinya.
» Kisah Orang Badui Lari dari Shalat Jamaah Karena Imamnya Kelamaan.
» Sejarah Awal Mula Adzan.
» Sebelum Dibayar, Hutang Dibawa Mati.
» Puasa Arafah Penghapus Dosa.
» Larangan Membocorkan Rahasia.
» Ini Amalan yang Paling Dicintai Allah.
» Peringatan Rasul terhadap Orang yang Shalat Terburu-Buru.
» Mukmin Adalah Orang yang Ramah.

Layanan HAJI
» Pendaftaran Haji
» Penundaan Berangkat Haji
» Percepatan Berangkat Haji
» Penggabungan Mahram dan Pendamping Haji
» Pembatalan Berangkat Haji
» Penyewaan Gedung Asrama Haji
» Cek Estimasi Keberangkatan.

Layanan Bimas Islam
» Rekomendasi Nikah
» Pendaftaran Nikah
» Akad Nikah
» Pencatatan Nikah
» Penerbitan Duplikat Akta Nikah
» Legalisasi Duplikat Akta Nikah
» RUJUK
» Rekomendasi Pendirian Masjid
» Rekomendasi Bantuan Rehabilitasi Masjid/ Musala